Menggambar bentuk adalah memindahkan
objek/benda-benda yang ada disekitar kita dengan tepat seperti keadaan benda
yang sebenarnya, menurut arah pandang dan cahaya yang ada.
Menurut Dr. Cut Kamaril WS. Menggambar
Bentuk merupakan usaha mengungkapkan dan mengkomunikasikan ide/gagasan,
perasaan dalam wujud dwi matra yang bernilai artistik dengan menggunakan garis
dan warna.
Ungkapan tersebut sesuai dengan bentuk
benda yang digambar. Hasil gambarnya menunjukkan kreativitas maupun
keterampilan penggambar dalam menampilkan ketepatan bentuk maupun jenis benda
yang digambar.
Dalam menggambar bentuk dituntut
ketepatan bentuk benda yang digambar. Oleh sebab itu, diperlukan pengetahuan
tentang dasar-dasar ketepatan bentuk yakni proporsi atau ukuran perbandingan
dan ketepatan barik/tekstur yang menunjukkan ketepatan jenis benda tersebut.
Bagi orang yang pandai menggambar dapat menggambar langsung dengan tepat apa
yang digambar. Bagi orang yang masih belajar perlu mengetahui dasar-dasar
proporsi tersebut, dengan menggunakan garis-garis pertolongan untuk
membagi-bagi bentuk benda dalam ukuran perbandingan tertentu supaya gambarnya
tepat.
Hakikat Menggambar
Menggambar adalah membuat guratan di
atas sebuah permukaan yang secara grafis menyajikan kemiripan mengenai sesuatu.
Kata menggambar atau kegiatan
menggambar dapat diartikan sebagai memindahkan satu atau beberapa objek ke atas
bidang gambar tanpa melibatkan emosi, perasaan dan karakter penggambarnya.
Pemindahan ini dalam pengertian
pemindahan bentuk atau rupa dengan memperkecil atau memperbesar ukuran
keseluruhan yang untuk kepentingan tertentu dapat juga mempergunakan skala
perbandingan (perbandingan ukuran) secara akurat.
Jenis-jenis pensil/potlot untuk
menggambar
Menggambar
dimulai dengan memilih jenis kertas yang cocok, disesuaikan dengan media pensil/potlot.
Potlot adalah alat
yang lembut, tidak banyak memeberikan kedalaman, tingkat kekerasannya
bermacam-macam; untuk permulaan gunakanlah potlot yang sedang lunaknya. (Untuk
merampungkan gambar kelak hendaknya selalu digunkan potlot yang paling bermutu
sejauh yang dapat diperoleh). Kekuatan garis bergantung pada kertas yang
dipergunakan. Makin kasap kertas yang digunakan, makin gelap goresan potlot
yang diperoleh. Sebaliknya makin licin kertas, makin abu-abu goresan itu.
Kertas harus cukup kasap agar diperoleh garis potlot yang baik dan cukup keras
sehingga tidak bercalar oleh potlot.
a. Pensil
Biasa
Pensil biasa
dengan batang kayu relatif murah, dapat dipakai untuk membuat berbagai macam
goresan, dan dapat digunakan untuk menutup bidang gambar dan membuat bayangan.
Walaupun pensil biasa sudah cukup cocok untuk dipergunakan menggambar, namun
dalam pengunaannya harus diperhatikan mutu dan jenis pensilnya.
b. Pensil
Keras (dengan istilah pensil Hard/H)
Pensil jenis
ini memiliki tingkat dan kwalitas kekerasan mulai dari 9 H (sangat keras)
kemudian F. Pensil jenis ini biasanya banyak dipakai untuk menggambar mistar,
karena jenisnya yang keras tersebut. Semakin keras tingkatan isi pensil,
semakin dapat digunakan untuk menghasilkan garis-garis yang padat, halus dan
tipis.
c. Pensil sedang (dengan istilah pensil medium hard/HB)
Pensil ini dipakai untuk membuat
desain/ sket/ gambar rencana, baik untuk gambar dekorasi maupun gambar reklame.
d. Pensil Lunak (dengan istilah pensil Soft/B)
Isi pensil yang
lunak dapat menghasilkan garis-garis yang padat, gelap dan nada gelap terang.
Untuk hampir semua gambar tangan bebas, pensil jenis B merupakan jenis pensil
yang banyak manfaatnya. Jenis pensil ini banyak dipakai untuk menggambar
potret, benda atau pemandangan alam dalam warna hitam putih.
e. Konte
berwarna hitam
arang dan berbeda dengan pensil biasa karena mempunyai goresan yang tebal dan
lebar. Dibedakan pula menjadi:
1)
Hard/H/keras.
2)
Medium/HB/sedang
3)
Soft/B/Lunak, dipakai untuk menggambar potret, pemandangan alam dan benda.
f. Pensil berwarna.
Pensil ini
mengandung lilin dan tersedia dalam 12 macam warna. (untuk kategori pensil
warna bukan merupakan bahasan dalam penelitian ini).
Teknik-teknik yang digunakan dalam menggambar
dengan pensil/potlot antara lain:
1) Teknik
Stippel. Yaitu menggambar dengan titik-titik atau noda-noda yang diulang-ulang.
2) Teknik
Dussel, atau disebut dengan teknik gosok. Yaitu menggambar dengan cara
menggosok-gosokkan tangan atau kertas yang sudah diberi/dibubuhi dengan pensil.
(Teknik ini tidak diperkenankan untuk digunakan dalam dunia pendidikan, akan
tetapi kenyataan di lapangan para pelukis wajah/potret sering menggunakannya).
3). Teknik
Arsir, Untuk menyampaikan kesan bentuk tiga dimensi yang tidak dapat terwakili
hanya dengan garis kontur saja. Garis-garis arsir mengacu pada serangkaian
garis sejajar dengan jarak berdekatan atau rapat
Jenis-Jenis
Arsir antara lain:
a) Arsir Biasa,
yaitu garis-garis arsir yang mengacu pada serangkaian garis rapat sejajar,
seirama sesuai dengan bentuk benda yang digambar.
b) Arsir
Silang, ialah arsir yang melibatkan penggunaan dua lapis garis arsir untuk
mendapatkan kepadatan yang lebih tinggi dan menghasilkan nada gelap terang.
c) Teknik
Scribbling, adalah suatu jenis arsiran jaringan yang terdiri dari garis-garis
berbagai arah yang dibuat secara acak, sehingga tekstur visualnya akan
bervariasi dengan teknik garis yang digunakan.
Dengan pengetahuan yang mantap mengenai
sifat bahan dan fungsi alat, seniman dapat mengembangkan kekuatan menggambarnya
tanpa kendala yang bersifat teknis. Menggambar merupakan soal rasa, pikiran,
keterampilan, ide dan teknik yang tidak terpisah-pisahkan. Dorongan menggambar
timbul pada umumnya karena adanya gagasan dalam pikiran untuk menyatakannya
dengan bentuk visual.
Alat terakhir untuk pengoreksian gambar
adalah penghapus, untuk menghilangkan bagian gambar yang tidak berhasil.
Penghapus potlot yang biasa sudah cukup, sepanjang bersifat lentur, lunak dan
bersih.
Ada kertas yang licin dan ada pula yang
kasap, ada kertas bersadur dan kertas serap, kertas yang tebal dan yang tipis.
Ada tiga jenis kertas yang dapat digunakan:
a. Kertas murah
yang dapat digunakan dengan bebas. Barangkali kertas stensil atau kertas koran
(yang dipakai untuk surat kabar, dapat diperoleh dalam ukuran kwarto dibungkus
per rim).
b. Kertas Lakar ukuran saku (berbentuk
buku ukuran saku)
c. Kertas
gambar yang baik dengan tebal yang bermacam-macam, dalam lembaran, gulungan,
atau bentuk buku. Kertas gambar biasanya berwarna putih mengkilap, tetapi ada
juga yang berwarna putih kusam atau berwarna putih-India. Menurut Ajat Sakri
dalam bukunya menjelaskan;
Menggambar
dimulai jauh sebelum menarik garis yang pertama. Permulaannya ialah sikap badan
yang baik dan sikap yang benar terhadap pekerjaan. Lengan dan seluruh tubuh
harus santai. Pandangan tertuju pada permukaan kertas sebagai satu keseluruhan,
menaklukkan dan menguasainya.
mr977 jordansireland,jordans slovenija,stockxromania,jordans scarpe,pandoracharms,pandoraanelli,stockx switzerland,jordans originales,stockx uk uu642
BalasHapus